Sabtu, 16 Maret 2013

Kuroko no Basuke


            Yoshi! Kuroko no Basuke, anime ber-genre sport dan friendship. Well, kaya bukan gue aja ya nontonnya anime sport gini, haha. Yap, soalnya gue langsung jatuh cinta sama Kuroko waktu pertama kali liat, haaa~ hontou ni suki da yo~
            Kuroko no Basuke atau yang bisa berarti Permainan Basket Kuroko, adalah anime ber-episode 25 dengan dua opening dan dua ending. Opening pertamanya berjudul Can Do, sementara opening keduanya berjudul Rimfire.


            Cerita ini dimulai dengan sebuah cerita awal yang menceritakan bahwa dulu ada kelompok basket ternama di satu sekolah, SMP Teiko, yang bernama Kiseki no Sedai. Anggotanya terdiri dari 5 orang dengan orang ke enam sebagai tambahan. Tapi saat melanjutkan ke SMA, setiap anggota melanjutkan ke SMA yang berbeda.
            Nah, cerita ini berlatar di sebuah SMA bernama SMA Seirin. Mereka memiliki klub basket. Saat penerimaan siswa baru telah selesai, masuklah beberapa anak kelas 1 ke dalam klub basket itu, beberapa diantaranya adalah Taiga Kagami dan Tetsuya Kuroko. Setelah melalui serangkaian ujian masuk klub, Kagami dan Kuroko berhasil masuk. Kagami adalah murid pindahan dari Amerika dan dia memang memiliki potensi besar dalam bermain basket. Tubuh tinggi dan staminya sangat mendukung, tapi sebaliknya, Kuroko berbadan pendek, lemah dan tidak dapat bermain dengan baik. Alasan utama dia lolos dalam seleksi klub adalah karena dia mantan anggota Kiseki no Sedai. Dia adalah anggota ke-enam yang biasa dijuluki kage atau bayangan. Awalnya pelatih mereka, yang adalah perempuan, meragukan kemampuan Kuroko. Tapi setelah mengetahui kemampuannya, barulah Kuroko dianggap.
            Kuroko memiliki tubuh yang lemah dengan hawa kehadiran yang lemah. Dia sering tidak dianggap karena tidak ada yang menyadarinya. Karena itulah dalam pertandingan basket pun tidak ada yang merasakan jika ia tiba-tiba menghilang dan muncul.
            Kemampuan Kuroko adalah misdirection, atau dia melakukan passing segera setelah dia mendapatkan bola dari passing orang lain. Sehingga lawan akan mengira bahwa bola berganti arah dengan sendirinya. Kecepatan, ketepatan, dan kekuatan tangan Kuroko adalah untuk memberikan passing pada orang lain.
           Sementara Kagami, dia memiliki bakat alami. Dia bermain dengan kasar dan seenaknya, tapi dia memang hebat. Dia memiliki daya lompat yang tidak tertandingi, hanya saja itu baru disadari olehnya setelah beberapa pertandingan ia lalui.

            Setelah mengumpulkan anggota, mereka mulai maju untuk mengikuti lomba basket yang bernama Inter-High. Babak penyisihan juga tak mudah. Mereka berlatih dengan sungguh-sungguh. Mereka sempat latih tanding dengan SMA Kaijou dimana di SMA tersebut terdapat salah satu mantan anggota Kiseki no Sedai yang lain, bernama Ryota Kise. Dia adalah seorang pemuda tampan, tinggi, berambut kuning. Dia juga adalah seorang model. Kise baru mulai bermain basket sejak kelas 2 SMP, tapi bakatnya membuat ia berkembang sangat cepat sehingga bisa menjadi anggota Kiseki no Sedai.


            SMA Seirin pun bertanding dengan SMA Kaijou. Saat pertandingan, barulah diketahui bahwa kemampuan Kise adalah meniru gerakan lawannya dengan sangat sempurna. Seirin terdesak, tapi berkat kerja sama passing antara Kagami dan Kuroko, mereka berhasil menang dengan selisih skor yang tipis.
            Tibalah saatnya mereka harus mengikuti babak demi babak untuk bisa menuju Inter-High. Satu persatu lawan berhasil mereka kalahkan. Mereka harus berhadapan dengan dua raja. Raja adalah istilah yang diberikan untuk 3 SMA yang memiliki klub basket ternama dan diakui oleh SMA lain. Pertama Seirin harus berhadapan dengan Seiho. Dengan upaya yang berat, mereka akhirnya menang dengan perbedaan skor yang tipis. Sore harinya, mereka harus kembali bertanding dengan raja lain, yaitu SMA Shutoku. Dan ternyata di SMA itu terdapat salah satu mantan anggota Kiseki no Sedai yang bernama Shintaro Midorima.
            Lagi-lagi pertarungan berlangsung sengit. Midorima adalah penghalang utama bagi Seirin. Dia bisa melakukan shoot dari manapun ia mau dengan mulus dan dengan ketinggian yang tak terjangkau. Ditambah Kuroko yang tidak bisa melakukan passing karena salah satu anggota Shutoku juga memiliki tipe permainan basket yang sama dengan Kuroko. Tapi setelah perjuangan yang melelahkan dan Kagami yang terus-terusan berusaha melompat demi meraih bola hasil shoot Midorima, akhirnya Seirin bisa menang dengan selisih skor yang sangat tipis.

    


        Seirin pun masuk ke dalam liga Inter-High. Pertandingan pertama mereka melawan Perguruan Touou. Ternyata di perguruan Touou ini terdapat salah satu mantan anggota Kiseki no Sedai yang bernama Daiki Aomine. Dia adalah monster yang tidak bisa dikalahkan dan dihentikan oleh siapapun. Kecepatan serta tekniknya tidak ada yang bisa menandingi. Kagami tidak bisa menahannya sedikit pun, sementara passing Kuroko pun dengan mudah bisa Aomine tangkap. Karena dulunya Aomine dan Kuroko adalah sepasang. Pertarungan antara Seirin dan Touou berlangsung dengan sengit. Dan diakhiri dengan kekalahan Seirin, yaitu dengan skor 112-55, Perguruan Touou.
            Kekalahan mereka dalam pertandingan pertama telah menurunkan semangat mereka dalam pertandingan berikut-berikutnya, dan diakhir liga, Seirin pun kalah.

            Kekalahan Seirin dalam lomba menimbulkan berbagai masalah, mulai dari tidak stabilnya emosi Kagami, Kuroko yang kurang fokus, dan teman setim lain yang juga sedikit depresi. Tapi pelatih mereka menghibur mereka dengan membuat tujuan baru bagi mereka, yaitu dengan mengikuti Winter Cup yang akan diadakan pada musim dingin berikutnya. Mereka pun bangkit. Kagami mulai mempelajari dan berusaha lebih untuk melampaui Kiseki no Sedai. Ia mengasah kemampuan melompatnya. Sementara Kuroko memulai untuk mencari gaya barunya dalam bermain basket, setelah berbagai pendapat ia tanyakan.


            Latihan Seirin untuk menuju Winter Cup dimulai di pantai. Mereka berlatih dan giat. Dan tak sangka mereka bertemu dengan SMA Shutoku, dan memudahkan mereka untuk mengadakan latih tanding. Tapi Shutoku selalu menang, hanya saja Kagami tidak pernah ikut dalam latih tanding itu. Ia diberi latihan spesial oleh pelatihnya.
            Diakhir latihan mereka di pantai, pelatih mengajak mereka untuk menonton pertandingan liga antara SMA Kaijou dan Perguruan Touou. Itu berarti antara Kise dan Aomine. Dan seperti yang telah diperkirakan, pertandingan itu bagai monster melawan monster. Kise sudah berkembang dari yang sebelumnya, dan selama pertandingan Kise sang peng-copy berusaha meniru gerakan Aomine yang sulit ditiru.


            Kise bisa menirukan gerakan Aomine dengan sempurna setelah di quarter ke 3. Hal itu membuat Aomine cukup terkejut. Pertandingan semakin sengit dengan balasan yang terus-terusan dilakukan oleh Kise ketika Aomine mencetak angka. Tapi tentu saja Aomine tidak mau kalah, hingga ia pun tetap membuat Kise terkejut dengan gerakan-gerakan yang spontan.


          Pada akhirnya, Kaijou pun kalah dengan selisih skor yang tipis. Melihat pertandingan itu, Kagami dan Kuroko ikut bersemangat dalam mencapai kemenangannya di Winter Cup. Belum lagi mereka bakal bertemu dengan dua anggota Kiseki no Sedai yang lain, Akashi dan Murasakibara, yang menurut Kuroko juga pasti telah berkembang pesat.
Pada akhirnya, Kagami dan Kuroko berjanji mereka akan berusaha untuk mengalahkan Kiseki no Sedai pada Winter Cup.


         Sore wa zenbu desu! Haha~ ngegantung banget ya? Mungkin bakal ada Kuroko no Basuke kedua. Dan gue emang penasaraaaaaannn banget sampe rasanya setelah nonton itu gue ga bisa mikir apa-apa selain mikirin Kuroko no Basuke lanjutannya. AGH! Gue bener-bener penasaran sampe rasanya gue bisa meledak! Hahaha.. yah, pokoknya itulah ceritanya Kuroko no Basuke.


-mizu-

Senin, 11 Maret 2013

Ore no Imouto Konnani Kawaii Wake ga nai!


“Sonna yasashiku shinai de, donna kao sureba ii no? Tsumikasaneta kotoba de mienai yo, kimi no yokogao”
Hemm, anime yang berjudul panjang ini biasa disingkat dengan Oreimo saja. Arti dari anime itu sendiri adalah “adik perempuanku ga mungkin se-imut ini!”. Berjumlah 12 episode dengan lagu opening yang dibawakan oleh ClariS dan berjudul Irony. Lalu endingnya dibawakan oleh Mayupin yang berjudul Shine!.


Anime ini bergenre slice of life, dan bercerita utama tentang para pecinta eroge. Tau kan eroge? Ya, eroge itu adalah genre game dimana  pemain berperan menjalain hubungan dengan pasanagn lawan jenis, bisa berupa kencan, costumisasi, atau melakukan aktifitas dengan salah satu karakter. Nah, anime ini mengangkat teman itu sebagai permasalahan yang muncul di anime ini.

Bermula dari sebuah keluarga dengan ayah, yang bersifat keras, ibu, yang baik, kakak, bernama Kyousuke dan duduk di bangku SMA, yang terakhir adik, bernama Kirino yang duduk di bangku SMP. Kalau dilihat sih keluarga ini emang kurang harmonis. Ayahnya yang keras dan tegas membuat suasanya selalu tegang. Sementara kakak beradik, Kyousuke dan Kirino tak pernah bisa mengerti satu sama lain. Bahkan Kyousuke pun tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Kirino.

Pada suatu hari, saat Kirino hendak keluar rumah, ia tak sengaja tabrakan oleh kakaknya, Kyousuke sehingga mereka berdua terjatuh. Barang bawaan Kirino pun ikut terjatuh. Kyousuke menawarkan bantuan namun ditolak, dan Kirino bergegas keluar rumah. Tapi ternyata barang Kirino tertinggal dan diambil oleh Kyousuke. Itu adalah sebuah video anime. Namun saat ia membuka bungkusnya, tertera sebuah video game yang berjudul “Make Love with Little Sister”. Kyousuke kaget dan mengira-ngira siapa yang mungkin memilikinya. Akhirnya ia memutuskan untuk mengetes setiap anggota keluarganya, dan terbuktilah bahwa adiknya adalah orang yang paling mencurigakan.

Setelah mengetahui itu, Kyousuke menjebak Kirino sehingga ia pun terpergok sedang mencari sesuatu di kamar Kyousuke. Kyousuke pun menunjukan video itu dan dengan otomatis Kirino meraih-raihnya. Tapi Kyousuke langsung memberikan video itu dan meminta Kirino untuk menjauhinya darinya.

Tapi pada malam harinya, Kirino membangunkan Kyousuke dan menyuruhnya masuk ke dalam kamarnya. Kirino pun jujur tentang semuanya, bahwa ia mengoleksi banyak sekali video games eroge, anime, dan barang sejenis itu. Setelah menunjukkan semua itu, Kirino meminta pendapat pada Kyousuke. Namun Kyousuke hanya bisa berkata bahwa itu tidak terduga. Setelah beberapa kali mengobrol, akhirnya Kyousuke memutuskan untuk membantu Kirino dalam menyembunyikan hobi anehnya itu. (Soalnya yang biasa mainin game itu tuh laki-laki) Kyousuke pun kembali ke kamarnya.

Beberapa saat setelah tidur, ia kembali dibangunkan oleh Kirino dan dipaksa untuk memainkan game eroge itu, ia pun mulai memasuki dunia game eroge sebagai teman adiknya. Yaaa begitulah, kehidupan Kyousuke yang awalnya normal-normal saja jadi terbaksa “abnormal”.


Setelah dipaksa untuk menyelesaikan salah satu game eroge, Kyousuke mendapatkan ide untuk mencarikan Kirino teman dengan hobi yang sama. Awalnya ia menyarankan untuk mencari teman di sekolah, tapi Kirino menolak sebab jika teman sekolahnya tau bahwa ia adalah otaku, teman-temannya akan merendahkannya. Karena otaku dijauhi dan diremehkan oleh anak-anak lain di masa SMP. Mereka pun memasuki dunia maya dan mencari teman Kirino
  
 Dan akhirnya mereka menemukan seseorang bernama Saori yang merupakan ketua dari Otaku Girls Unite. Kirino pun diajak untuk bertemu dengan para otaku yang lain di salah satu cafe di Akihabara. Saat hari pertemuan, tidak berjalan lancar. Kirino tidak bisa mendapatkan teman untuk berbicara. Ia tidak bisa menyatu dengan yang lain. Pada akhir pertemuan, Saori mengajak Kirino, Kyousuke dan seorang otaku lain bernama Kuroneko untuk bertemu karena mereka jarang berbicara di pertemuan sebelumnya.


Barulah di pertemuan itu Kirino bisa berbicara, tapi bukan berbicara, justru Kirino dan Kuroneko saling bertengkar untuk mengunggulkan anime kesukaan mereka masing-masing. Setelah adu mulut yang hebat, mereka berpamitan.

Kemudian pada minggu depannya, mereka kembali bertemu untuk mengeratkan pertemanan mereka. Mereka berjalan-jalan, hunting dan saling bertukar DVD anime. Saori mengabarkan hal itu pada Kyousuke dan Kyousuke pun ikut senang mendengar hal itu.


Tapi saat Kirino pulang, ia menabrak ayahnya sehingga CD eroge nya jatuh dan dilihat oleh ayahnya. Ayahnya sangat marah, dan mengatakan bahwa hal seperti itu tidak berguna sehingga Kirino harus menyingkirkan itu dari hidupnya. Beberapa saat Kirino berhadapan, Kirino langsung kabur dari rumah. Kyousuke yang kebetulan baru pulang, mengejar Kirino. Saat mereka bertemu, Kyousuke mencoba berbicara dengannya, memberikan saran dan merencanakan apa yang harus dilakukan.

Akhirnya Kyousuke lah yang berhadapan dengan ayahnya. Ia membela Kirino dengan mengatakan kalau anime itu bisa berefek positif bagi Kirino, selain itu anime juga tidak mempengaruhi prestasi belajarnya sehingga seharusnya tidak masalah. Tapi ayahnya menyangkal bahwa ia tidak mempermasalahkan hobinya, tapi tentang game eroge yang ratingnya diatas 18 tahun. Kyousuke tidak bisa berkata apa-apa sebab ayahnya memang benar. Kyousuke pun berbohong bahwa itu miliknya dan ia menyuruh Kirino menyembunyikannya. Ayahnya sangat marah dan memukul Kyousuke, tapi hanya pada batas itu. Kirino pun selamat.

Setelah itu, saat teman-teman Kirino sedang berkunjung, Saori mengirimkan paket pesanan Kirino ke rumahnya yang berisikan doujinshi eroge tapi dalam kardus kosmetik langka. Kyousuke yang menerima itu, tapi saat Kirino melihatnya ia langsung mengambil paket itu dengan senang karena mengira isinya adalah kosmetik mahal. Ia pun hendak membukanya di depan teman-temannya. Tapi saat Kyousuke tau bahwa isinya adalah eroge, ia buru-buru mengambil paket itu kembali dari Kirino. Kyousuke keluar kamar Kirino, diikuti Kirino. Terjadilah perebutan sengit hingga mereka berdua jatuh dengan posisi yang membuat ambigu. Secara tidak sengaja teman Kirino melihat dan beranggapan buruk pada Kyousuke.

Setelah teman-teman Kirino pergi, Kirino pun menyadari alasan Kyousuke mengambil kembali kardus itu dan ia bisa memakluminya. Hanya saja ia meminta pertanggung jawaban karena telah mempermalukannya di depan teman-temannya.


Esoknya, mereka pergi ke sebuah pameran doujinshi bersama Saori dan Kuroneko juga. Saat mereka selesai, tak sengaja mereka bertemu salah satu teman Kirino, yaitu Ayase. Kyousuke berusaha membantu dengan menyembunyikan alasan mereka berada di sini. Sayangnya, hujan yang tiba-tiba terjadi membuat tas souvenir doujinshi yang dibeli Kirino robek saat ditarik oleh Ayase. Semua belian Kirino pun jatuh dan dilihat Ayase. Saat itu juga, Ayase memutuskan persahabatannya dengan Kirino dan pergi meninggalkan Kirino.

Kirino sangat depresi dan sakit hati tentang kejadian itu. Kyousuke menyadari itu dan lagi lagi berusaha menolongnya. Ia berbicara pada Ayase dan meyakininya bahwa Kirino tidak bisa mengatakan hobinya karena ia takut akan kehilangan teman baiknya.

Saat mereka sedang beradu pendapat, Kirino datang dan meluruskan semuanya. Ayase pun mengerti, tapi ia tetap tidak bisa menerima hobi Kirino. Kirino pun melirik Kyousuke untuk meminta bantuannya. Lalu bagaimana kelanjutan persahabatan mereka?

Yah, nonton aja ya kalau penasaran ^^ seru sih, walau tentang slice of life. Tapi jadi nyeritain juga kalau di Jepang otaku kaya kita tuh gimana. So, nonton yaa~~

-Mizu-

Jumat, 08 Maret 2013

SPECIAL EDITION!

Well well well, kenapa kok tiba-tiba special edition ya? iya soalnya kali ini gue lagi ga ngebahas anime, ups. Gomen~ tapi ada sesuatu yang pengen gue share. Sore wa nani??

Oke ceritanya gini, gue emang lagi berusaha ngebuat novel. Yaaa, gajauh dari selera gue lah, genre nya action. Jujur aja gue terinspirasi dari SAO, tau ga? Ya yang gatau nanti gue bahas disini, haha tinggal nunggu jam tayangnya aja, nanti juga gue bahas kok!

Berhubungan dengan itu, temen gue ada yang nyeletuk "Kenapa ga diposting di Blog aja?" *Ting* bagai dapet berkah, gue jadi pengen nyobain tuh diupload atau di share ke blog gue yang usang ini. Sebenernya masih ongoing soalnya belum jadi, masih sekitar 53 halaman, fuuufuuuu.. tapi gue mau masukin bagian prolognya dulu aja ya!


Prolog


Dentingan tak beraturan menggetarkan gelombang suara di frekuensi yang bisa terdengar oleh manusia normal. Menimbulkan gema bernada tinggi melengking di sebuah ruangan luas kedap suara. Dentingan, yang entah berasal dari sudut ruangan atau tengah ruangan, tak kunjung berhenti meskipun telah berbunyi untuk jangka waktu yang lama. Tidak, bukan sebuah nada intro untuk memulai lagu. Bukan juga suara pecahnya kaca ruangan atau botol bir. Orang awam manapun akan tahu pasti suara dentingan itu berasal dari apa. Dan tak dibutuhkan waktu yang lama bagi siapapun untuk segera menyadari bahwa sebuah “pertarungan” sedang berlangsung.
Begitu bayangan pertarungan itu mulai muncul di benak, dentingan itu membungkam. Mungkin kejahatan yang selama ini disembunyikan olehnya telah terungkap, dan tidak ada jalan lagi baginya untuk melarikan diri. Tapi pada kenyataannya, kejahatan itu bukan dihentikan. Walaupun ia tahu bangkai busuk yang ia simpan telah menyebarkan baunya ke rekan seperjuangannya, ia tetap melanjutkan. Sebab berhentinya dentingan itu merupakan sebuah pertanda mulusnya alur yang telah ia atur. Dan bahwa ia akan segera maju ke langkah selanjutnya.
Suasana berubah senyap. Dentingan yang telah mengusik ketentraman gelombang suara telah pergi. Butuh beberapa menit untuk kembali menetralkan fungsi telinga manusia yang sedari tadi ditusuk oleh nada melengking. Saat fungsi itu telah kembali normal, rumah siput di gendang telinga mulai menangkap sesuatu yang janggal. Terdengar, sayup-sayup alunan nafas memburu tak beraturan. Dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk memusatkan saraf pendengaran demi menangkap getaran gelombang suara yang hampir tidak terdengar. Perlahan tempo nafas yang tak beraturan itu kembali pada tempo yang seharusnya sehingga semakin sulit untuk didengarkan.
Beberapa detik dilalui tanpa ada gangguan gelombang. Tapi saat pikiran mulai teralihkan, nada menghentak-hentak teratur menghancurkan kesunyian sesaat. Jelas, tegas, dengan tempo yang tertata. Ya, sebuah derap langkah pasti untuk menghampiri lokasi tertentu. Satu, dua, tiga... Enam langkah lalu berhenti.
Sunyi. Fungsi pendengaran sudah tidak bisa diandalkan lagi untuk mendengar getaran yang terlalu lemah. Saat ini, fungsi pengelihatan adalah yang paling tepat. Hanya saja, pencahayaan yang kurang memadai, menjadi penghambat lensa mata untuk memantulkan bayangan secara terperinci. Retina menangkap sesosok manusia berbadan tinggi. Seorang laki-laki tengah berdiri di tengah ruangan luas, yang ternyata adalah sebuah aula. Kilatan cahaya, yang berasal dari pantulan pedang, memaksa kelopak mata untuk memperkecil ruang jangkauan pupil.
Laki-laki berbadan tinggi itu memang menggenggam sebilah pedang panjang. Sebuah katana[1]. Dan ia tengah menunduk, memperhatikan sesuatu yang ada di bawahnya, sesuatu yang cukup besar. Sebuah benda? Bukan, dilihat dari segimana pun itu adalah sesosok manusia, dengan posisi berbaring menyamping. Apa yang dia lakukan dalam posisi itu?
Dia mati.
Genangan darah segar telah mengelilingi sosok yang tersungkur di lantai. Hipotesis pertarungan itu memang benar, dan telah mengorbankan satu jiwa. Laki-laki yang berdiri dengan tenang itu tidak menyesal, tidak gemetar, dan tidak ketakutan. Ia hanya memasukkan kembali pedangnya yang menjadi sebuah bukti tak terpatahkan bahwa pedang itu telah merenggut nyawa.
Memang ini keinginannya, memang ini rencananya. Tak ada yang perlu disesali, tak ada yang perlu ditangisi. Karena memang seperti ini lah seharusnya. Untuk mencapai akhir yang diidamkan.
Laki-laki itu berbalik, berjalan dengan derap langkah yang homogen. Pergi meninggalkan mayat yang terbaring kaku di atas lantai bergenang darah.



*          *          *

“Tuan Leonelle!”
Seorang yang dipanggil dengan nama Leonelle itu menghentikan langkahnya dan menengok ke arah suara yang memanggilnya.
“Ada apa?”
“Apa yang anda lakukan? Sejak tadi para petinggi mencari anda, rapat tidak bisa dimulai jika anda tidak ada,”
“Oh, ya, aku hampir lupa. Terima kasih telah mengingatkanku, Mary,”
Ia pun tersenyum, senyum yang bisa membuat semua wanita akan jatuh dalam pesonanya dan terhanyut akan setiap perkataannya. Inilah yang membuat Leonelle terkenal di kalangan para wanita.
Dengan anggun, ia pergi meninggalkan wanita itu yang masih dalam keadaan terpesona karena ketampanannya.
“Aku tak akan tertipu,”
Sebuah suara menyahut di balik pilar istana yang megah itu.
“Nathe? Hai, lama tak jumpa? Apa kabarmu?”
“Aku tak butuh basa basi,”
“Oh dinginnya...”
“Jangan pura-pura bodoh. Ditemukan lagi mayat di ruang ujian West Hall, hanya kau yang sejak tadi ada di West Hall. Benar bukan, Leonelle Ritch?”
“Apa? Kau menuduhku? Siapa yang terbunuh?”
“Seorang murid Sword Dancer level 4, pengguna Twin Sword, namanya Stieghart Marcus,”
“Stieghart Marcus? Aku tidak mengenalnya,”
“Kau tidak perlu mengenal orang yang kau bunuh,”
“Kejam sekali. Atas dasar apa kau menuduhku? Kau tidak punya bukti,”
“Instingku sudah merupakan bukti,”
Ledakan tawa menggema di lorong mereka berada. Leonelle tertawa dengan sinis, terkensan meremehkan.
“Jangan sok, Nathaniel Crosser, selama levelmu dibawahku, kau tak akan bisa mengalahkanku apapun yang kau lakukan,”
Ia pun pergi dengan langkah yang angkuh, bagai raja otoriter yang telah mendepak keluar pembantunya yang tak becus.
Nathaniel hanya bisa beradu gigi, menahan geram amarahnya yang kian memuncak karena kelakuan Leonelle yang angkuh dan misterius. Ia mau membuktikan kebersalahan Leonelle, namun ia tahu bahwa ia tidak pernah bisa menemukan bukti yang cukup kuat untuk mematahkan alibinya yang sempurna. Yang ia lakukan hanya mengandalkan instingnya yang ia percaya sangat kuat itu. Meskipun tak seorang pun diantara sepuluh Guardians of Sword yang mencurigainya sebagai pelaku, tapi tetap saja Nathaniel memasukkannya ke dalam daftar orang yang perlu diwaspadai.
Kasus pembunuhan yang beberapa hari ini sering terjadi di Sword Dancer Academy membuatnya cemas. Pembunuhan yang dilakukan pada para murid pemula yang setingkat level o hingga 4 dilakukan secara acak. Meskipun ia telah meneliti kemungkinan adanya hubungan satu sama lain antara setiap korbannya, tapi tetap saja tak ditemukan apa-apa. Ia tidak suka dengan kasus yang tak terselesaikan seperti ini. Baginya, yang berada di divisi investigasi, setiap kasus pasti ada penyelesaian. Entah bagaimana caranya, tapi pasti ada kelemahan dari suatu kasus yang menjadi benang merah dari teka-teki dan tipu muslihat. Tapi baru kali ini seorang Nathaniel Crosser, pemimpin divisi investigasi dari kasus pembunuhan Sword Dancer yang ber-IQ 200 dan memiliki level 8 sebagai Sword Dancer juga salah satu dari 3 orang terkenal pengendali triple Sword Dancer, bisa kewalahan menangani kasus pembunuhan yang bahkan terjadi di wilayahnya.
Karena itu akhir-akhir ini ia menjadi uring-uringan, bahkan bernafas pun terasa sulit baginya. Ia hanya bisa menunggu, dan melihat progres dari kasus yang terus menerus terjadi. Walaupun ia tahu, ia tidak mungkin membiarkan begitu saja murid-murid yang terbunuh untuk hal tidak masuk akal ini. Karena itulah ia telah mengizinkan pada semua murid agar selalu siaga dan mengaktifkan Signer mereka dan jangan pernah sendiri dalam suatu ruangan.
Begitulah keadaan Sword Dancer Academy sekarang.


[1] Pedang panjang khas Jepang.

Nah itulah prolog, seru ga sih? well, gue butuh banget komen komen dari kalian. Dari bahasa, alur, atau apa kek, saran atau kritik juga boleh, pliiisss... Arigatou~ :D


-mizu-

Sabtu, 02 Maret 2013

Ao No Exorcist



 "It's My Precious Life"

    Groooo!! Ore wa satan desu!! Hahaha~ yup, dari judul diatas, kita akan ngebahas Ao no Exorcist. Ao no exorcist ini memang anime yang sudah lama, terdiri dari 25 episode dan memiliki dua opening. Opening pertamanya dibawakan oleh UVERworld dengan judul Core Pride. Dan opening keduanya dibawakan oleh RookieZ is Punk’D dengan judul In My World.


    Cerita ini diawali dengan sebuah keluarga yang dimana mereka tinggal di sebuah gereja. Ayahnya adalah seorang exorcist, yaitu orang yang membunuh para demon. Ia memiliki anak angkat kembar yang bernama Rin Okumura dan Yukio Okumura. Rin orangnya agresif, emosian dan bandel, dia juga memiliki tenaga yang berlebih. Kalau Yukio, yang adalah adiknya, memiliki sifat yang kalem, pendiam, pintar dan disenangi banyak perempuan. Yukio bersekolah dan melanjutkan sekolahnya ke tahap yang lebih tinggi sementara Rin memutuskan untuk tidak sekolah dan mencari pekerjaan. Tapi dia selalu sulit mendapatkan pekerjaan dan jika ia mendapat pekerjaan, dia akan cepat dipecat.

    Cerita dimulai dengan perselisihan antara ayah angkat dengan Rin. Hingga suatu hari Rin yang tadinya tidak mampu melihat hantu, melihat demon. Ia juga sempat diincar beberapa demon untuk dibawa ke gehena. Gehena adalah tempat dimana para demon dan satan ditempatkan. Sementara assiah adalah bumi dimana manusia tinggal. Diincarnya Rin membuat ayahnya harus melindunginya hingga ia terpaksa memberikan sebuah pedang keramat yang bernama kurikara. Pedang itu adalah pedang iblis (Demon Blade) yang dapat mengalahkan demon. Tapi jika Rin mencabut pedang itu dari tempatnya, ia akan selamanya menjadi demon. Dari situlah ia tahu bahwa Rin sendiri adalah anak dari satan. Makanya ia diincar para demon untuk dikembalikan ke gehena. Karena ayahnya bertempur mati matian untuk melindungi Rin dari satan, ayahnya pun dirasuki satan hingga gerbang menuju gehena terbuka untuk Rin. Agar tidak menimbulkan pertempuran darah, ayah Rin pun bunuh diri sehingga satan keluar dari tubuhnya. Melihat kejadian itu, Rin sangat marah sekaligus sedih yang membuatnya bertekad untuk melepas pedang kurikaranya. Dan akhirnya Rin seorang iblis atau anak satan yang memiliki api biru. Dengan geram, Rin menghancurkan gerbang gehena hingga menghilang. Setelah itu Yukio pulang dan mendapati ayahnya telah mati di pangkuan Rin.



    Mengetahui bahwa dirinya adalah seorang anak satan, tidak membuatnya ingin kembali pada ayah aslinya yaitu satan. Justru ia ingin membunuh satan dengan menjadi exorcist seperti ayahnya. Ia pun menghubungi teman ayahnya yang merupakan kepala sekolah dari sekolah exorcist, True Cross Academy. Ia bernama Maphisto Pheles. Saat Rin memasuki kelasnya, ia kaget bahwa yang menjadi gurunya adalah adiknya, Yukio. Ia meminta Yukio untuk menjelaskan ini semua. Mereka sempat bertempur dan Yukio mengeluarkan isi hatinya mengenai ketakutannya pada kakaknya, yang merupakan anak satan. Tapi sebenarnya hal itu hanya unttuk menguatkan hati kakaknya karena dunia luar lebih kejam. Jika orang luar tau, pasti Rin akan diincar dan akan dibunuh. Karena satan adalah trauma bagi orang-orang. Dulu pernah ada kejadian bahwa para pendeta atau biksu (gue lupa) dibunuh di suatu acara ritual dengan api biru milik satan. Karena itu keberadaan satan atau anak satan sangat diharamkan.


    Setelah itu Rin mengikuti sekolah menjadi exorcist dengan Yukio sebagai adiknya. Hanya saja Rin tidak terlihat benar-benar serius dalam menggapai keinginannya menjadi exorcist. Teman sekelasnya pun menjadi gerah dan terjadilah perseteruan antar teman. Tapi setelah sedikit pertengkaran, mereka nisa saling memahami.

    Tiba saat mereka harus terjun ke lapangan, di sebuah taman bermain. Mereka harus mencari sebuah arwah anak kecil. Tapi sayangnya latihan ini diganggu oleh adik dari kepala sekolah Maphisto Pheles, yaitu Amaimon. Rin adalah incarannya. Kurikaranya pun sempat diambil sehingga Rin dihajar habis-habisan tanpa bisa membalasnya. Tapi tak lama, datang seorang misterius berjubah yang ternyata seorang perempuan. Dia adalah teman dari ayah angkat Rin dan Yukio. Berikutnya, dialah yang akan mengajari cara bertarung kepada Rin. Rin dibawa untuk dilatih secara provat, berbeda dengan teman-temannya. Karena ia memang bukan manusia, melainkan satan.


    Dalam latihan berikutnya, Rin dkk pergi ke sebuah hutan untuk melakukan sebuah misi, di sinilah lagi-lagi Amaimon datang mengganggu. Terpaksa Rin mengeluarkan kekuatan satanya dengan pedang kurikara. Rin lepas kendali dan mampu memukul mundur Amaimon. Tapi berakibat pada diketahuinya identitas asli Rin oleh semua temannya, bahwa ia seorang anak satan. Diketahuinya ada seorang anak satan menimbulkan berita heboh lagi hingga Rin ditangkap. Selain itu, terjadi sedikit keraguan diantara teman-temannya, tapi untungnya mereka berhasil diyakinkan bahwa Rin tidak berbahaya dan membantu menyelamatkan Rin dari hukuman mati. Maphisto Pheles pun ikut turun tangan dengan berdalil bahwa jika Rin dibiarkan hidup maka ia akan menjadi sebjata yang hebat dalam melawan satan dan Amaimon.

    Di saat yang bersamaan, Amaimon datang ke tempat persidangan itu. Keadaan yang mendesak membuat para hakim membiarkan Rin untuk bebas dan melawan Amaimon. Dengan satu kali ayunan pedang, Amaimon bisa dikalahkan dengan mudah.

    Setelah masalah adanya anak satan mulai ditutupi, muncullah ketidakpercayaan teman-teman Rin padanya, beberapa kejadian terjadi karena ketakutan mereka pada Rin, tapi kepercayaan itu bisa dimunculkan kembali oleh Rin.

    Berikutnya, muncul sebuah masalah, yaitu ada seorang kakek yang mengaku bahwa ia adalah kakek kandung dari Rin dan Yukio. Ia memiliki rencana untuk menghilangkan kekuatan satan Rin. Yukio mendengar itu sebagai kabar baik, dan ia pun ikut dalam rencananya. Ia diangkat menjadi exorcist terkuat dan menjadi dingin pada Rin. Rin bingung dengan sikapnya yang seperti itu. Yukio meneruskan rencananya, hanya saja dipenghujung rencana, Yukio baru menyadari bahwa kakek itu justru mengkhianati mereka. Yang dimaksud menyelamatkan Rin dari kekuatan satannya adalah dengan membunuhnya.











    Lalu bagaimana cara Yukio menghentikan rencana yang sudah hampir selesai itu? Yap, seru kan? Tegang dan bikin darah kita berpacu wkwk. Yah begitu pokoknya, anime ini genre nya action, adventure gitu. Seruuu deh, so, nonton aja biar ga penasaran akhir dari ceritanya. Yang jelas akhirnya ga bakal bikin kalian kecewa kok ;)



-mizu-